
Film Buku Harianku sebagai kreasi sutradara Angling Sagaran dan dicatat oleh Alim Sudio. Film musikal keluarga ini diperankan oleh vokalis cilik Kila Putri Alam, Widuri Puteri, Wina Marino, Slamet Raharjo, Ences Bagus, dan aktris terkenal yang lain.
“Buku Harianku sebagai film beberapa anak, film musikal beberapa anak, karena di inspirasi dari lagu-lagunya Kila. Film ini menceritakan mengenai Kila yang dipercayakan ke kakeknya dan sebenernya Kila punyai perselisihan dengan kakeknya, lalu berjumpa dengan Rintik dan mereka berdua berteman, lalu berjumpa beberapa teman di daerah . Maka ini tambah bagaimana Kila tumbuh ‘dewasa’ bersama kakeknya di daerah,” tutur Alim Sudio sebagai penulis dokumen dalam sesion interviu pada Rabu (25/11/2020).
sebelum lanjut ke artikel kami ingin merekomendasikan situs slot online yang aman dan terpercaya yaitu okeplay777, situs ini adalah situs gaming yang memberikan banyak keuntungan untuk para pemainnya, antara lain adalah bonus, contoh bonusnya adalah bonus rebate, bonus referal, dan lain sebagainya, jadi kenapa kalian tidak mencobanya sekarang dan ikut serta dalam keseruannya!
Direncanakan tampil di Disney+ Hotstar pada 27 November 2020 kedepan. Yok, baca info dibalik proses shooting film ini.
1. Film di inspirasi dari hubungan Om Sarwono dan Kila
Menceritakan mengenai keluarga dan pertemanan, film ini di inspirasi dari lagu beberapa anak yang dibikin oleh Om Sarwono untuk cucu tercintanya, Kila. Alim Sudio sebagai penulis dokumen akui berjumpa secara langsung dengan Om Sarwono dan diperdengarkan beberapa lagu anak yang kece. Sesudah dengarkan beberapa lagu, Alim Sudio akui terjamah karena dibalik narasi dari lagu yang dibikin oleh Om Sarwono benar-benar memperlihatkan rasa sayang dan concern pada cucunya, yakni Kila.
Kemudian, Alim Sudio berasa jika jalinan kakek dan cucu sebagai jalinan yang sangat penting dan memikat buat dibikin film. Alim Sudio menjelaskan, untuk lagu Buku Harianku menyengaja dibuat khusus untuk kebutuhan film ini.
2. Rintangan saat mengolah film musikal
Sutradara Angling Sagara mengutarakan, jika membuat film musikal sebagai cita-citanya semenjak pertama terjun sebagai sutradara, dan film Buku Harianku sebagai film musikal pertama kalinya.
Tidak sama film biasa yang cuma lakukan reading, dalam mengolah sebuah film musikal mempunyai sesuatu hal yang spesial, di mana seluruh pemain dituntut harus latihan menyanyi dan belajar beberapa tarian. Proses itu yang membuat beberapa pemain bisa dekat keduanya.
“Nyaris 3 bulan, pemain latihan koreografi, latihan menyanyi , dan lain-lainnya. Bila disaksikan proses dari rekaman kemungkinan lebih jauh kembali ke belakang . Maka film ini memerlukan waktu penyiapan yang lumayan panjang dan menarik,” ungkapkan Angling.
3. Proses beberapa pemain mempelajari watak masing-masing
Aktis cilik Widuri berperanan sebagai Rintik, seorang penyandang disabilitas yang mempunyai watak pemalu tetapi pemberani. Untuk mempelajari peranannya, Widuri akui belajar bahasa sandi sepanjang 2 bulan.
Dan, artis senior Slamet Raharjo berperanan sebagai Prapto, kakek Kila. Untuk membuat chemistry dengan Kila, Slamet Raharjo akui, pendekatannya dengan Kila, yakni dengan menyanyi bersama-sama.
Wina Marrion yang berperanan sebagai Neneng, harus belajar Bahasa Sunda untuk mempelajari peranannya. Disamping itu, Ences Bagus yang berperanan sebagai Kelik, ia lakukan pendekatan dengan Widuri untuk membuat chemistry ayah dan anak supaya kelihatan lebih alami.
4. Pengalaman unik beberapa pemain
Untuk Ences Bagus, film Buku Harianku sebagai pengalaman pertama kalinya beradegan bersama beberapa anak. Tidak sama shooting umumnya, shooting bersama beberapa anak membuat beberapa artis dan artis senior agar lebih pahami suasana hati beberapa anak. Bila beberapa anak capek, mereka berusaha tidak memaksakan untuk meneruskan shooting. Untuk mejaga suasana hati beberapa anak, beberapa crew bahkan juga sediakan cemilan, lho.
Pucuk dipakai sebagai lokasi shooting film Buku Harianku. Kila akui harus dirawat sepanjang 2 hari karena cuaca yang dingin.
5. Skenario Film Buku Harianku
Kila hidup berdua dengan ibunya yang namanya Riska, seorang singgel parent yang selalu repot bekerja. Karena aktivitasnya, sesuatu hari Riska harus memercayakan Kila pada mertuanya, Kakek Prapto, seorang veteran perang yang tinggal sendiri dan mempunyai peternakan di Sukabumi. Kakek Prapto ini ialah individu tegas, disiplin, dan bukan tipikal yang dekat sama cucunya.
Untunglah di dalam rumah itu, kakek mempunyai sepasang pembantu yaitu Kelik dan Neneng yang lucu dan baik. Mereka mempunyai anak wanita namanya Rintik yang bisu dan pemalu.
Tidak perlu waktu yang lama untuk Kila merajut pertemanan dengan Rintik yang menolongnya untuk beradaptasi keadaan yang terdapat. Bahkan juga, Rintik juga dapat keluar keterbatasan dengan support Kila, untuk terlepas dari rasa malu dan rendah diri.
Film ini menyajikan narasi keluarga yang hangat, pertemanan yang ikhlas, dan penjelajahan baru yang tidak cuma mengganti hidup Kila dan Rintik, tetapi masyarakat dusun sekitaran tempat Kakek Prapto tinggal.
Nah itu dari 5 bukti film Buku Harianku. Film ini akan premiere secara terbatas di Disney+ Hotstar pada 27 November 2020.
Selain artikel diatas aku juga mau ngasih informasi ke kalian kalo ada situs game online yang dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar hanya dengan bermain game aja loh, kalian wajib gabung sekarang juga, karna banyak beragam game seru yang bisa kalian mainkan dimana saja dan kapan saja, selain itu kalian juga bisa mendapatkan bonus harian juga mingguan, bahkan banyak merchandise yang bisa kalian dapatkan di situs ini, jangan ragu lagi untuk gabung di situs slot online ini ya, karna banyak keuntungan yang akan kalian dapatkan, buktikan sendiri keseruan juga keuntungan nya.
Leave a Reply